Viral Tujuh - Sahabat Ummi, bencana alam bukan hanya disebabkan oleh peristiwa alam tetapi juga banyak disebabkan oleh tangan-tangan manusia. Manusia yang lalai dalam mengelola alam menyebabkan kerusakan alam yang besar sehingga menyebabkan bencana. Meski begitu peristiwa alam juga mempengaruhi suatu bencana alam dapat terjadi. Banyaknya bencana alam yang terjadi menimbulkan berbagai presepsi dan pertanyaan di masyarakat. Pertanyaan tersebut salah satunya adalah mengapa banyak bencana alam yang terjadi di akhir tahun? Pertanyaan ini timbul karena banyaknya bencana alam yang terjadi pada akhir tahun.
Tidak ada yang dapat mengetahui dengan pasti teori atau alasan mengapa bencana alam sangat banyak terjadi di akhir tahun. Namun, ada yang berpendapat bahwa bencana alam yang terjadi di akhir tahun merupakan suatu tanda akhir zaman yang sudah dekat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya, “Sesungguhnya hari kiamat tidak akan terjadi hingga kalian-kalian melihat 10 tanda-tandanya…….” Kemudian disebutkan di antaranya: terjadinya Khasf di timur, di barat dan di negeri arab. Kemudian diakhiri oleh keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat berkumpulnya.” (HR. Muslim)
Selain itu Sahabat Ummi, dalam hadist selanjutnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya, “Akan terjadi setelahku khasf di timur, di barat dan di negeri arab”. Saya katakan: “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apakah manusia akan ditenggelamkan, padahal di tengah-tengah mereka ada orang-orang yang shalih?”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Ya, jika mayoritas penduduknya telah banyak melakukan kemaksiatan (dosa).” (HR.
Tidak ada yang dapat mengetahui dengan pasti teori atau alasan mengapa bencana alam sangat banyak terjadi di akhir tahun. Namun, ada yang berpendapat bahwa bencana alam yang terjadi di akhir tahun merupakan suatu tanda akhir zaman yang sudah dekat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya, “Sesungguhnya hari kiamat tidak akan terjadi hingga kalian-kalian melihat 10 tanda-tandanya…….” Kemudian disebutkan di antaranya: terjadinya Khasf di timur, di barat dan di negeri arab. Kemudian diakhiri oleh keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat berkumpulnya.” (HR. Muslim)
Selain itu Sahabat Ummi, dalam hadist selanjutnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya, “Akan terjadi setelahku khasf di timur, di barat dan di negeri arab”. Saya katakan: “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apakah manusia akan ditenggelamkan, padahal di tengah-tengah mereka ada orang-orang yang shalih?”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Ya, jika mayoritas penduduknya telah banyak melakukan kemaksiatan (dosa).” (HR.
Thabrani dalam Mu’jam al-Ausath). Dari kedua hadist tersebut, diisyaratkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa adzab yang terjadi adalah ketika manusia telah tenggelam dalam kemaksiatan dan dosa.
Bukan hanya itu, Ibnu Hajar al-Atsqalani rahimahullah juga mengatakan bahwa khafs telah ditemukan di beberapa tempat. Beliau juga mengatakan, khafs itu sendiri bisa jadi maksudnya adalah sesuatu yang luar biasa atau lebih dari biasanya, baik itu apakah lebih dahsyat kejadiannya, atau lebih luas daerah yang ditenggelamkan atau ukurannya.
Diluar pendapat di atas, bencana alam bisa jadi merupakan bentuk teguran, peringatan, ataupun ujian yang diberikan oleh Allah Subhanahu wata’ala kepada umatnya agar berhenti melakukan kemaksiatan dan perusakan alam.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman dalam surat Ar Rum ayat 41 yang artinya, “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” Dari ayat tersebut dapat disimpulkan, bahwa tangan manusia yang berbuat kerusakan dan bencana yang datang karenaya menjadi bentuk peringatan atas akibat perbuatannya agar mereka (manusia) kembali kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Selain sebagai bentuk peringatan, bencana alam juga merupakan bentuk ujian kepada manusia. Allah Subhanahu wata’ala berfirman dalam surat Al Ankabut ayat 2-3, yang artinya “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan ‘kami telah beriman’ sedang mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta” Allah Subhanahu wata’ala juga berfirman dalam surat Al Mulk ayat 2 yang artinya, “(Allah) Yang menjadikan mati dan hidup supaya Dia menguji kamu siapa diantara kamu yang paling baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Sahabat Ummi, dengan memaknai bencana alam sebagai bentuk peringatan, teguran maupun ujian dapat membawa kita untuk berprasangka yang baik terhadap segala yang terjadi dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Bencana alam yang terjadi baik di awal, akhir tahun atau kapanpun bukanlah suatu hal yang perlu diperdebatkan teorinya ataupun dicari alasannya. Hal yang terpenting adalah kita dapat mengambil hikmah dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala. (Fikriah NurJannah)
Bukan hanya itu, Ibnu Hajar al-Atsqalani rahimahullah juga mengatakan bahwa khafs telah ditemukan di beberapa tempat. Beliau juga mengatakan, khafs itu sendiri bisa jadi maksudnya adalah sesuatu yang luar biasa atau lebih dari biasanya, baik itu apakah lebih dahsyat kejadiannya, atau lebih luas daerah yang ditenggelamkan atau ukurannya.
Diluar pendapat di atas, bencana alam bisa jadi merupakan bentuk teguran, peringatan, ataupun ujian yang diberikan oleh Allah Subhanahu wata’ala kepada umatnya agar berhenti melakukan kemaksiatan dan perusakan alam.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman dalam surat Ar Rum ayat 41 yang artinya, “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” Dari ayat tersebut dapat disimpulkan, bahwa tangan manusia yang berbuat kerusakan dan bencana yang datang karenaya menjadi bentuk peringatan atas akibat perbuatannya agar mereka (manusia) kembali kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Selain sebagai bentuk peringatan, bencana alam juga merupakan bentuk ujian kepada manusia. Allah Subhanahu wata’ala berfirman dalam surat Al Ankabut ayat 2-3, yang artinya “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan ‘kami telah beriman’ sedang mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta” Allah Subhanahu wata’ala juga berfirman dalam surat Al Mulk ayat 2 yang artinya, “(Allah) Yang menjadikan mati dan hidup supaya Dia menguji kamu siapa diantara kamu yang paling baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Sahabat Ummi, dengan memaknai bencana alam sebagai bentuk peringatan, teguran maupun ujian dapat membawa kita untuk berprasangka yang baik terhadap segala yang terjadi dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Bencana alam yang terjadi baik di awal, akhir tahun atau kapanpun bukanlah suatu hal yang perlu diperdebatkan teorinya ataupun dicari alasannya. Hal yang terpenting adalah kita dapat mengambil hikmah dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala. (Fikriah NurJannah)
0 komentar:
Posting Komentar