Viral Tujuh-Suka makan keripik kentang? Hmm, sebaiknya mulai dikurangi untuk dikonsumsi ya. Soalnya, disinyalir keripik kentang mengandung bahan yang sama untuk pembersih toilet. Waduh!
Keripik kentang salah satu makanan yang dianggap tidak sehat. Tak hanya kaya akan garam dan lemak, makanan ini juga seringkali ditambah dengan bahan pengawet dan bahan-bahan kimia lainnya. Sayangnya, rasanya yang enak membuat banyak orang terus mengonsumsinya tanpa mengkhawatirkan dampak buruknya.
Dikutip dari Health 24, Keripik kentang awalnya dibuat pada 1853 oleh seorang chef bernama George Crum. Seiring perkembangan teknologi, keripik kentang modern kini juga dicampur dengan bahan-bahan lainnya, termasuk bahan kimia seperti sodium bisulfite.
Yang menjadi masalah adalah meski bahan sodium bisulfite ini ditujukan untuk mencegah perkembangan bakteri pada keripik kentang, bahan ini ternyata juga bisa ditemukan dalam produk pembersih toilet.
Meski begitu, kandungan sodium bisulfite di dalam produk pembersih toilet tentu saja jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan yang ada dalah keripik kentang.
Sodium bisulfite bekerja dengan cara melepas gas sulfur dioksia. Gas inilah yang kemudian memicu reaksi kimia yang mencegah perkembangan bakteri. Dengan adanya bahan ini, maka keripik kentang yang sudah dikemas bisa bertahan dalam waktu yang lama dan tidak mudah kadaluarsa.
Lantas, apakah tidak apa-apa jika kita mengonsumsi keripik kentang yang memiliki kandungan sodium bisulfite? Menurut pakar kesehatan, jumlah bahan kimia ini ternyata sangat sedikit sehingga dipastikan aman bagi kesehatan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyebutkan bahwa meski secara umum aman, bahan ini tidak boleh digunakan dalam makanan mentah karena bisa merusak bahan makanan tersebut.
FDA juga menyebutkan bahwa bagi sebagian kecil orang, bisa saja bahan kimia ini memicu reaksi kesehatan. Sayangnya, hingga saat ini belum ada bahan pengganti yang dipastikan lebih aman.
Meskipun bahan kimia ini dipastikan aman, keripik kentang kaya akan kandungan garam dan bahan-bahan lain yang bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Melihat adanya fakta ini, jangan sering-sering mengonsumsinya, ya?
Keripik kentang salah satu makanan yang dianggap tidak sehat. Tak hanya kaya akan garam dan lemak, makanan ini juga seringkali ditambah dengan bahan pengawet dan bahan-bahan kimia lainnya. Sayangnya, rasanya yang enak membuat banyak orang terus mengonsumsinya tanpa mengkhawatirkan dampak buruknya.
Dikutip dari Health 24, Keripik kentang awalnya dibuat pada 1853 oleh seorang chef bernama George Crum. Seiring perkembangan teknologi, keripik kentang modern kini juga dicampur dengan bahan-bahan lainnya, termasuk bahan kimia seperti sodium bisulfite.
Yang menjadi masalah adalah meski bahan sodium bisulfite ini ditujukan untuk mencegah perkembangan bakteri pada keripik kentang, bahan ini ternyata juga bisa ditemukan dalam produk pembersih toilet.
Meski begitu, kandungan sodium bisulfite di dalam produk pembersih toilet tentu saja jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan yang ada dalah keripik kentang.
Sodium bisulfite bekerja dengan cara melepas gas sulfur dioksia. Gas inilah yang kemudian memicu reaksi kimia yang mencegah perkembangan bakteri. Dengan adanya bahan ini, maka keripik kentang yang sudah dikemas bisa bertahan dalam waktu yang lama dan tidak mudah kadaluarsa.
Lantas, apakah tidak apa-apa jika kita mengonsumsi keripik kentang yang memiliki kandungan sodium bisulfite? Menurut pakar kesehatan, jumlah bahan kimia ini ternyata sangat sedikit sehingga dipastikan aman bagi kesehatan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyebutkan bahwa meski secara umum aman, bahan ini tidak boleh digunakan dalam makanan mentah karena bisa merusak bahan makanan tersebut.
FDA juga menyebutkan bahwa bagi sebagian kecil orang, bisa saja bahan kimia ini memicu reaksi kesehatan. Sayangnya, hingga saat ini belum ada bahan pengganti yang dipastikan lebih aman.
Meskipun bahan kimia ini dipastikan aman, keripik kentang kaya akan kandungan garam dan bahan-bahan lain yang bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Melihat adanya fakta ini, jangan sering-sering mengonsumsinya, ya?
0 komentar:
Posting Komentar