Sabtu, 19 Mei 2018

Diperiksa Karena Kenakan Cadar, Umi Pipik: Itu Syariat Islam Bukan Simbol Teroris

Viral Tujuh- Kekhawatiran akan adanya aksi-aksi bom bunuh diri lanjutan yang dilakukan mengatasnamakan agama, sedikit mengganggu pengguna busana muslim. Seperti yang dirasakan istri Almarhum Ustadz Jefri Al Buchori, Umi Pipik.

Baru-baru ini, dirinya merasa terintimidasi dengan ketatnya pemeriksaan kepada dia saat akan memasuki sebuah gedung di Jakarta. Dia menganggap, perlakuan itu membuat dia kurang nyaman,

“Karena saya nyetir sendiri saat saya buka kaca dan melihat saya bercadar maka mereka memeriksa mobil saya. Biasanya juga kalau dah diperiksa dengan alat dan gak bunyi, berarti aman dong tapi ini lama banget,”kata Umi Pipik.

Tidak tanggung-tanggung, pihak keamanan yang memeriksa mobil Umi Pipik tidak melewatkan apapun. Seluruh barang yang mencurigakan milik Umi Pipik, diperiksa satu persatu termasuk cadar yang berada di dalam mobil.
Merasa kesal, Umi Pipik pun akhirnya menyebut nama aslinya yang sangat dikenal “Saya terpaksa harus ngomong “Pak saya Ummi Pipik!!” Dan baru akhirnya mereka bilang ‘ooo maaf ummi maaf ummii… silahkan ummi. Ya Allah, ampuun ya Allah jika harus sombong sampe nyebutin nama sendiri supaya dilihat atau dikenal orang! Dah gak mau dikenal orang tapi terpaksa karena terintimidasi,”ujar Umi Pipik.

Umi Pipik menegaskan cadar, jenggot, celana cingkrang bukan simbol teroris. “Itu semua syariat Islam kemulyaan bukan simbol teroris dan tidak ada hubungan dengan teroris karena teroris bukan Islam!!!” tegasnya.

Dengan kejadian itu, dia berharap kepada seluruh perempuan bercadar yang mendapat perlakuan serupa, agar lebih bersabar. “Wahai ukhti2 bercadar bersabarlah atas keadaan saat ini, sesungguhnya inilah fitnah terbesar kita kita dengan keburuksangkaan mereka tetapi tetaplah Istiqomah dgn cadarmu,”tutup Umi Pipik.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Diperiksa Karena Kenakan Cadar, Umi Pipik: Itu Syariat Islam Bukan Simbol Teroris

0 komentar:

Posting Komentar