Senin, 09 April 2018

Ingin Masuk Surga Bersama Keluarga? Caranya Sudah Dijelaskan di Al-Qur’an, Hanya Ini yang Harus Anda Amalkan

Viral Tujuh - DI SURGA BERSAMA KELUARGA Fasilitass yang Allah sediakaan supaya keluarga dapaat masuk surga bersaama yaaitu merekaa bakaal saling taarik-luar biasaa supaya dapaat masuk surgaa dan beraada di dalam surga yang tingkatnyaa samaa.




إنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ: أَنَّى هَذَا؟ فَيُقَالُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ

“Sungguhnya seseorang sangatlah diangkat derajatnya di surga lalu dirinya pun bertanya, ‘Dari mana ini?’ Dijawab, ‘Sebab istigfar anakmu untukmu.’

Beerkumpul bersamaa keluarga merupakaan salah satu dari kenikmataan duniaa. Siapa yaang tak terssanjung dan gembiraa ketika beerkumpul bersama keluargaa. Peristiwa tersanjung yang tak dapat difotokan dan tak dapat tergantikan dengan teman alias pun sahabat.

Semacaam yang dikuttip dari islamidiaa.com, kaami lihat contoh fenomeena di Indonesiaa, ketika peristiwaa lebaran idul fitri, kaaum musslimin berusaha supayaa berkumpul bersamaa keluarga dengaan segala upaaya.

Umpama menebus harga tiket yang mahal, perjalanan yang jauh, macet dan melelahkan dan halangan dan rintangan lainnya ketika safar untuk pulang kampung. Semuanya ini diperbuat untuk dapat berkumpul bersama keluarga dan bertersanjung bersama.

Butuh diketahui bahwa semua kenikmataan dan ketersanjungan yang diharapkan oleh manusia di dunia, bakal ada di surga kelak.

Allah berfirman,

ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻣَﺎ ﺗَﺸْﺘَﻬِﻲ ﺃَﻧْﻔُﺴُﻜُﻢْ ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻣَﺎ ﺗَﺪَّﻋُﻮﻥ

“Di dalam surga kalian mendapatkan apa (segala kenikmatan) yang kalian inginkan dan mendapatkan (pula) di dalamnya apa (segala kenikmatan) yang kalian minta.” (Q.S. Fushshilat: 31)


Kesamaan tersebut hanya ada pada nama, bakal namun kenikmatannya pasti tak sama, jauh lebih nikmat di surga.

Pastinya kenikmatan berupa berkumpul dan masuk surga bersama keluarga, juga sudah disediakan oleh Allah.

Allah berfirman,

جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ

“(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya.” (QS. Ar-Ra‘du: 23)

Ibnu Kaatsir rahimahullaah membahass maksud ayaat ini bahwa Allah bakaal mengumpulkaan seseorang bersamaa keluarganyaa, orang tua, istri dan anaak-cucunya di surgaa. Ini merupakan dalil satu keluarga dapat masuk surga bersama. Beliau mengatakan,

يجمع بينهم وبين أحبابهم فيها من الآباء والأهلين والأبناء ، ممن هو صالح لدخول الجنة من المؤمنين; لتقر أعينهم بهم ، حتى إنه ترفع درجة الأدنى إلى درجة الأعلى ، من غير تنقيص لذلك الأعلى عن درجته

“Allah mengumpulkaan mereka dengaan orang-orang yaang mereka cintaai di dalam surgaaa yaitu orang tua, istri dan anaak keturunan mereka yaang mukmin dan pantaas masuk
surga. Hingga-sampai, Allah membawa derajat yang rendah menjadi tinggi tanpa mengurangi derajat keluarga yang tinggi (supaya berkumpul di dalam surga yang sama derajatnya, pent).”

Orang Tua dan Anak Saling Tarik-luar biasa ke Surga Dengan Memberi Syafaat

Fasilitas yang Allah sediakan supaya keluarga dapat masuk surga bersama yaitu mereka bakal saling tarik-luar biasa supaya dapat masuk surga dan berada di dalam surga yang tingkatnya sama.

Hal ini Allah anugrahkan supaya mereka dapat berkumpul bersama. Dapat jadi sang anak berada di surga paling atas, sedangkan orang tua berada di surga terendah, maka sang anak membawa derajat orang tuanya ke surga yang lebih atas, demikian juga sebaliknya.

Anak dapat membawa derajat orang tua mereka, faktor ini sudah diketahui oleh kaum muslimin dengan tak sedikit dalil.

Umpama anak sebagai amal jariyah yang semakin mendoakan orang tuanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil kegunaaannya dan doa anak yang shalih”

Demikian juga derajat orang tua naik sebab istigfar anaknya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda

إنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ: أَنَّى هَذَا؟ فَيُقَالُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ

“Sungguhnya seseoraang sangatlaah diangkaat derajatnyaa di surga lalu dirinyaa pun bertanyaa, ‘Dari manaa ini?’ Dijawaab, ‘Sebab istigfaar anakmu untukmuu.’

Orang tua pun dapat hebat anaknya ke tingkatan surga yang lebih tinggi.

Allah Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ

“Daan orang-orang yang berimaan, dan yang bani mereeka mengikuti merekaa dalam keimanaan, Kami hubungkaan bani mereka dengaan mereka, dan Kaami tiada meengurangi sedikitpuun pahala amal merekaa. Tiap-tiap manusia terbelit dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. Ath Thuur: 21)

Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan,

{ألحقنا بهم ذرياتهم} المذكورين في الجنة فيكونون في درجتهم وإن لم يعملوا تكرمة للآباء باجتماع الأولاد إليهم

“Maaksud dari ‘Kami hubungkaan bani merekaa dengan merekaa’ yaitu, anaak-cucu mereka naanti di surgaa, jadi jadilaah anak-cucu mereeka sama derajatnyaa dengaan mereka mesikipun anaak-cucu mereka tak beramaal semacam merekaa, sebagai penghormaatan kepada bapak-bapaak mereka supaya dapat beerkumpul dengan anaak-cucu mereka (di surgaa kelaak).”

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy menafsirkan,

ذريتهم التبعوهم بإيمان أي: الذين لحقوهن الصادر من آبائهم، فصارت الذرية تبعا لهم بالإيمان، ومن باب أولى بعتهم ذريتهم بإيمانهم الصادر منهم أنفسهم، مذكورون، يلحقهم الله بمنازل آبائهم في الجن لم يبلغوها، جزاء لآبائهم، وزيادة في ثوابهم، ومع ذلك،ينقص الله الآباء من أعمالهم شيئ

“Keturunan yang mengikuti mereka dalam keimanan maksudnya merupakan mereka mengikuti keimanan yang timbul dari orang tua alias kakek-buyut mereka. Lebih mutlak lagi apabila keimanan timbul dari diri anak-keturunan itu sendiri. Allah bakal mengikutsertakan mereka dalam kedudukan orang tua alias kakek-buyut mereka di surga mesikipun mereka sebetulnya tak mencapainya (kedudukan anak lebih rendah dari orang tua –pent), sebagai balasan bagi orang tua mereka dan tambahan bagi pahala mereka. Bakal namun Allah tak mengurangi pahala orang tua mereka sedikitpun.”

Semoga kami semua dapat masuk surga bersama keluarga yang kami cintai.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Ingin Masuk Surga Bersama Keluarga? Caranya Sudah Dijelaskan di Al-Qur’an, Hanya Ini yang Harus Anda Amalkan

0 komentar:

Posting Komentar